Kunjungan Utusan Universitas Al-Azhar, Cairo Mesir

Cirebon – 18 November 2024, Pondok Pesantren Madinatunnajah mendapat kunjungan Syeikh Mustofa Mosaweq Ahmad Mahmud, mab’uts (utusan) dari Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir untuk Indonesia.

Pada kunjungannya kali ini, Syeikh Mustofa Mahmud mmberikan banyak pesan dan nasihat untuk para santri – baik santri shigor dan kibar.

Dalam pesannya, syeikh berpesan agar para santri atau thlibul ‘ilmu senantiasa istiqomah menjaga ketakwaannya. Lebih lanjut, beliau menmbahkan bahwa ketakwaan seorang penuntut ilmu akan mendapat kemudahan dan bimbingan dari Allah azza wa jalla.

“ittaqullah, yu’allimukumallah” tegas beliau.

Pada acara yang digelar di aula kampus 1 ini, beberapa santri diberi kesempatan untuk bertanya langsung kepada syeikh, ada yang bertanya menggunakan bahasa Arab, jika ada yang bertanya dalam bahasa Indonesia akan ditarjim oleh Ustadz Agus Salim, salah satu guru di Madinatunnajah.

Di antara pertanyaan santri ada yang menanyakan tentang bagaimana perkuliahan di Al-Azhar, syarat masuknya, dan bagaimana cara agar mendapat beasiswa – adapula yang bertanya tugas dari mab’uts (utusan) Al-Azhar di Indonesia.

Aisyah El-Abida, salah satu santriwati menanyakan apa kelebihan kuliah di Al-Azhar dibanding dengan perguruan tinggi lain.

“Di Al-Azhar, kurikulum sudah tersusun dengan matang dan sistematis sesuai tingkatan didukung pula oleh para syeikh atau guru besar yang hebat” jawab Syeikh Mustofa.

Adapun Naufal, menanyakan apa syarat agar dapat diterima di universitas Al-Azhar, Syeikh Mustofa lanjut menambahkan bahwa santri harus menghafal Al-Quran dan belajar Bahasa Arab dengan giat agar nanti dapat diterima di Al-Azhar dengan mudah.

Santri Madinatunnajah Ikut Serta Bakti Sosial Korban Banjir

Cirebon Timur – Jum’at, 08 Maret 2024, Santri Madinatunnajah ikut serta membantu masyarakat korban banjir di wilayah Cirebon Timur tepatnya di desa Sidaresmi yang terdampak sangat parah saat terjadinya banjir pada Rabu pagi.

Santri-santri yang ikut serta pada kegiatan sosial ini merupakan anggota pramuka dari Gugus Depan Madinatunnajah bekerja sama dengan Kwartir Ranting Pabedilan, Polsek Pabedilan dan Puskesman Kalimukti, tidak lupa pula para asatidz yang ikut mendampingi dan terjun langsung membantu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari ibadah membantu sesama – terutama yang sedang mengalami musibah. Dalam suatu hadits Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallama bersada “khoirunnas ‘anfa’uhum linnas” (sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya).

Nilai-nilai kebaikan yang dilakukan oleh para santri tersebut juga sejalan dengan poin dharma dalam Dasadharma pramuka yaitu re

la menolong dan tabah, dan dalam janji Tri Satya, ikut serta membangun masyarakat.

Amaliah Tadris: Bukan Hanya Menjadi Guru

Ada 2 hal yang dihadapi guru saat ia mengajar, pertama adalah mendisiplinkan siswa (annidzom) dan yang kedua menyampaikan materi pelajaran (isolulma’lumaat).

Selama sepekan (24 – 29 Februari 2024), santri dan santriah kelas 6 TMI Madinatunnajah telah menjalan Praktek Amaliah Tadris yang mana merupakan kegiatan wajib bagi santri saat mereka duduk di kelas 6 TMI.

Kegaitan Amaliah Tadris atau praktek mengajar ini diikuti oleh 40 santri dan santriah, terbagi menjadi 4 kelompok. Praktek pertama dimulai hari Sabtu, 24 Februari, Kalin Aulia Haifa sebagai penampil ppertama pada kegiatan tersebut dengan musyrif (pembimbing) Ustadz Abdul Aziz, S.Pd.

Pada kegiatan Amaliah Tadris tahun 2024 ini, bapak Pimpinan, KH Mustofa Hadi Chirzin ikut serta mengikuti dan memberikan naqd (critics) terhadap salah satu peserta.

“Amaliah Tadris bukan hanya praktek bagaimana mengajar yang baik, kegiatan ini melatih kalian bagaimana jadi guru, jadi kepala sekolah, jadi pemimpin” pesan pak Kyai.

Setiap santri yang praktek mengajar akan diobservasi oleh teman kelompoknya dan guru pembimbingnya, selama proses pembelajaran akan dicatat segala kekurangan yang terjadi.

“Menjadi muntaqid (observer) akan melatih kalian menjadi Pemimpin, karena diantara tugas pimpinan adalah mengobservasi, mengevaluasi” imbuh beliau.

Setiap santri harus tahu segala metode dan permasalahan dalam proses pengajaran seluruh mata pelajaran, meskipun dia hanya mengajar satu pelajaran.

Gudep Madinatunnajah Raih Banyak Tropi Pramuka Se-Jawa Barat

Al-hamdulillah, Kabar gembira kembali dari datang adik-adik pramuka gugus depan Madinatunnajah setelah mengikuti kegiatan Maydas Scout Challenge di SMK PGRI Jatibarang, Indramayu. Pada edisi yang ke 3 ini adik-adik dari penggalang dan penegak meraih beberapa tropi tetatp dan bergilir, diantaranya:

-Penggalang

  1. Juara 2, Pengetahuan dan Umum (Putri)
  2. Juara 3, Ketrampilan (Putra)
  3. Juara madya 3, trophy bergilir (Putra)

-Penegak

  1. Juara 1, Games dan Outbound (Putra)
  2. Juara Madya 1, trophy bergilir (Putra)
  3. Juara 3, Praktek KIM dan Ilmu Medan (Putri)
  4. Juara Utama 4, trophy bergilir (Putri)

 

Ustadz Rizky Aulia dan ustadzah Nur Hadiqoh menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh dewan guru Madinatunnajah yang telah mensupport para peserta agar bisa berprestasi pada ajang tersebut.

“Acara tersebut telah dilaksanakan pada 23 hingga 24 Februari 2024, adik-adik penggalang dan penegak sudah giat berlatih berhari-hari” ungkap Kak Rizky.

Jantung dan Pusat Akal Manusia

Jantung dan Pusat Akal Manusia

Pertanyaan:
Apakah pusat keimanan dan kesabaran manusia ada di dalam jantung (Al-Qalbu) ? Dan jika demikian, maka bagaimana keadaannya jika jantung itu dioperasi dan digantikan dengan jantung buatan ? Dan apakah jantung yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah sama dengan jantung yang disebut dalam ilmu anatomi?

Jawaban:
Kami pernah meneliti permasalahan ini dan kami sudah menemukan jawabannya. Sejak beberapa saat, kami mengutus seorang utusan ke Pusat penelitian aktivitas jantung buatan di Amerika. Maka terjadilah dialog sebagaiberikut:

Utusan kami: Kalau diperbolehkan, kami ingin bertemu dengan pasien (orang yang baru diganti jantungnya dengan jantung buatan).
Para pakar jantung: Tidak boleh, Anda tidak diizinkan untuk mewawancarainya !!

Utusan kami: Kenapa tidak boleh, kami hanya ingin menemui dan bertanya kepadanya .”
Maka para pakar jantung tersebut menolak dan terus menolaknya dengan keras.
Para pakar jantung: Informasi apa yang ingin anda peroleh dari pasien kami, kami akan memberikannya kepada anda”.

Utusan kami: Kalau Rabb kami Allah ta’alaa mengizinkan, maka informasi yang kami peroleh akan menjadi bukti mukjizat kebenaran Al-Qur’an secara ilmiah dan kami akan membicarakannya di waktu-waktu mendatang. Ini, insya Allah, akan kalian saksikan dan kalian ketahui”.
Maka kami pun menyepakati dan mengikuti. Dan ternyata di sana ada salah seorang profesor dari Univ. Al-Mulk Abdul Aziz. Dia berkata kepadaku, “Apakah anda belum mendengar informasi baru ?”

Utusan kami: Tentang apa?”
Profesor: Diberitakan di sebuah harian sejak 3,5 tahun yang lalu. Harian tersebut mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengungkap bahwa jantung bukan hanya tempat bagi darah semata!!! Bahkan, juga merupakan pusat akal dan berfikir manusia.

Utusan kami: Allahu Akbar, tunjukan kepada kami harian (koran) itu.”
Maka kami pun menerima koran tersebut, dan sampai kini koran tersebut ada padaku”. Ini yang pertama.
Kemudian waktu pun berlalu, kami hadir di pusat penggantian jantung di Yordania. Aku katakan bahwa negeri ini adalah negeri Arab, mungkin kita akan lebih mudah insya Allah untuk mendapatkan informasi tentang hal itu. Dan mungkin juga kita bisa melihat dengan mata kepala kita. Maka salah seorang yang terus mengikuti pembicaraan ini berkata, “Apakah anda pernah mendengar sebuah konferensi pers tentang orang pertama yang diganti jantungnya?”
Aku katakan, “Belum pernah.”
Ia berkata, “Konferensi pers tersebut mengatakan bahwa andai anda bersama dengan kami di dalam rumah tentu kalian akan melihat/menyaksikan perilaku ini , tentu kalian tidak mengira bahwa aku akan begini. Masih tersisa satu masalah, akan tetapi hal itu di luar konteks pembahasannya.

Pagi hari ini, salah seorang dokter Saudi Arabia yang sedang sibuk konsentrasi dalam penggantian jantung menghubungiku dan dirinya ingin kembali berbicara tentang pembahasan yang tertinggal tersebut.
Maka aku pun menanyakannya: Aku ingin pembicaraan kita tentang perubahan-perubahan akal dan fikiran dan emosional yang terjadi, dan kemampuan untuk memilih pada orang yang diganti jantungnya. Apa yang terjadi ?”

Dokter : Pertama, aku ingin katakan kepada anda satu informasi yang sedang dihadapi para dokter yang melakukan penggantian jantung, bahwa jantung baru yang dipasang pada tubuh pasien tidak memiliki emosi dan perasaan”.

Saya berkata: maksudnya bagaimana?”

Dokter: “Orang yang dipasangi Jantung tersebut jika aku mendekatinya dengan tiba-tiba, dia tidak merespon samasekali, seolah tidak ada sesuatu mengancamnya, jantungnya seolah dingin tidak bisa mengirimkan merespon apapun ke seluruh organ tubuhnya”.

Aku berkata: Ini insya Allah akan mengungkap sejumlah hal yang merupakan mukjizat Al-Qur’an dan akan menjelaskan apa yang selama ini kita teliti, sabarlah sebentar, sebab masalah ini masih dalam permulaan dan mereka pun mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengungkap bahwa jantung, di dalamnya terdapat hormon-hormon akal dan berfikir. Hormon inilah yang mengirimkan perintah-perintah akal ke seluruh organ tubuh, dan sesungguhnya jantung adalah pusat akal dan berfikir, danbukanlah sekedar tempat sirkulasi darah semata. Allah benar-benar Maha Mengetahui, dan waktu yang kami janjikan sudah dekat, insya Allah.
Allah berfirman:

ولقد ذرأنا لجهنم كثير من الجن والإنس، لهم قلوب لا يفقهون بها ولهم أعين لا بيصرون بها ولهم أذان لا يسمعون بها، ألـئك كالأنعام، بل هم أضل، ألـئك هم الغافلون

Dan kami (Allah) telah jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia; mereka memiliki qulub (jantung) akan tetapi jantungnya tidak mereka gunakan untuk memahami; mereka memiliki mata tapi tidak mereka gunakan untuk melihat; dan mereka memiliki telinga akan tetapi tidak mereka gunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka layaknya binatang ternak, bahkan lebih rendah daripada itu, dan merekalah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’raaf, 179)

( Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Qur’an wa Al-Sunnah )